suporter

Minggu, 08 Juni 2008

Kepada Jamaah Maiyah tentang Kasus Monas

1.Kasus Monas hanya salah satu output kecil dari rekayasa besar panjang suatu kekuatan sistem, keuangan, struktur politik global dan jaringan ideologi global - yang menghalangi jangan sampai Indonesia bangkit, jangan sampai bangsa Indonesia membangkitkan keunggulan dan ketangguhannya, serta jangan sampai muncul kepemimpinan dunia atas watak Islam Indonesia yang damai, hangat dan kaya budaya.

2.Bangsa Indonesia, NKRI dan Ummat Islam Indonesia sudah, sedang dan akan terus dikurung oleh tipudaya ekonomi dan politik, oleh pengkonyolan kebudayaan, pendangkalan tafsir Agama, infiltrasi wacana dan ideologi penghancur kemanusiaan, serta adu domba antar kelompok, segmen dan strata.
3.Dalam bahasa Maiyah: setiap munculan 'cahaya' pasti dimusnahkan, minimal ditutupi atau tak diberi peluang sejarah - sebagaimana Gerakan Maiyah sendiri selalu ditolak oleh arus besar yang mengungkung perikehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia.
4.Kebodohan umum dijadikan alat utama "penggelapan cahaya" itu, sehingga masyarakat tertindas justru secara samar dijadikan pelaku penindasan atas diri mereka sendiri, melalui kebodohan massal yang membuat mereka bertengkar satu sama lain.
5.Para JM hendaknya membangun dan mempertahankan kemandirian tafsir atas tema-tema seperti pluralisme, toleransi antar agama, multikulturalisme dll yang dijadikan alat tipudaya massal.
6.Para JM tidak memerlukan nasehat atau instruksi untuk tidak melakukan kriminalitas fisik, psikologis maupun rohaniyah. JM juga sangat dewasa untuk menjaga diri tidak terlibat pertengkaran atas dasar ketiadaan ilmu dan pengetahuan tentang pemetaan masalah yang sedang berlangsung.
7. Seluruh tipudaya sejarah atas bangsa Indonesia dan Ummat Islam itu hanya bisa diatasi oleh intervensi Allah dan syafaat Rasulullah, dan semua JM sudah tahu jalan menuju arah itu. Jika Allah tidak menolong bangsa dan ummat, insyaallah mustahil Ia tidak mendengarkan kerinduan dan dambaanmu, serta Ia mememuhi janji untuk menshalawatimu sebagai balasan atas shalawatmu tiap saat kepada Muhammad saw kekasih-Nya.

Tidak ada komentar: