suporter

Selasa, 10 Juni 2008

SAYA Laskar JIHAD

Ditulis Oleh: Emha Ainun Nadjib
MAIYAHAN adalah suatu kegiatan sosial yang selain melingkarkan dan membulatkan kebersamaan antar semua jenis makhluk dan golongan pencarian manajemen pluralisme dan membangun metoda kemesraan budaya adalah memang juga berarti menghimpun laskar jihad. Apalagi ditengah kehidupan yang semakin sudah dan tidak menawarkan kepastian seperti sekarang ini.Ada jihad. Ada ijtihad, ada mujahadah.Mujahad itu perjuangan dalam konteks dan di wilayah psyche dan spirit hidup. Pusat subjeknya adalah hati. Waiah hati bernama kalbu. Kedalaman hati bernama nurani. Semesta sangat luas yang dikandungnya bernama jiwa.

Anda saya persilakan mempelajari sendiri hal-hal mendetail mengenai nyawa, rasa, roso, perasaan, sukma, sanubari, hati besar dan hati kecil : dan seterusnya. Kalau saya menguraikan sampai sedetail-detailnya itu berarti saya menuduh Anda bodoh dan kuper bin kupeng -kurang pergaulan bin kurang pengalaman batin. Padahal, saya lihat wajah Anda segar-segar, badan sehat, gaji besar, mantap dengan profesi Anda, rumah berkilau, mobil melaju -herarti Anda tahu banyak tentang hal-hal itu. Hidup Anda akan awet, tak gampang sakit, tak gampang sedih atau stres.

ljtihad adalah perjuan-an intelektual. Fenomena berpikir, paradigma teori, pengembangan wacana, pembaruan tafsir, kepekaan ijma', kejelian menguak rahasia ilmu-ilmu, demokrasi dan kemerdekaan berpikir-dan apa saja yang siifatnya mengeksplorasikan rahmat Allah yang bernama akal. Itulah ijtihad.

Dalam dunia wayang, Aryo Bimo, untuk jadi orang pintar dan mumpuni harus ambyur berkelahi melawan naga dan akhirnya ketemu Dewa Ruci. Muhammad memerlukan identitas dan otoritas sebagai seorang Rasul dan Nabi untuk diperkenankan Allah menjadi madinatul ilmi alias kota ilmu -sementara Ali menantunya adalah babul 'ilmi -pintu ilmu. Raden Syahid ngrampok dulu baru kepentok Sunan Bonang kemudian dibukakan beribu sumber ilmu. Cak Nurcholish Madjid ber muhadlarah dulu di Gontor kemudian sampai ke Chicago untuk menjadi orang pinter nomor satu di Indonesia. Ribuan doktor harus sekolah panjang dan melakukan penelitian njlimet untuk mengarungi cakrawala ijtihad dan menjadi manusia unggul yang otomatis menganggap pak petani, nelayan, dan tukang batu adalah manusia-manusia level rendah. Sekarang lautan ijtihad bisa Anda arungi setiap saat siang dan malam. Asal Anda rajin baca koran tiap hari, pasti jadi orang pandai dan asal Anda setia nonton teve tiap malam pasti jadi orang baik dan berakhlak mulia.

Adapun jihad adalah perjuangan yang, bersifat jasmaniah. Tukang becak, berjihad mensyukuri nikmat Allah yang berupa badan kuat, sehingga bisa narik becak sambil mencari nafkah untuk anak-istri. Para Jamaah Maiyah adalah laskar jihad yang tiap hari berjuang untuk-tidak menjadi maling dan pengemis - dengan cara bikin kaus sablonan, jualan soto dan rawon di tepi jalan, dan lain sebagainya. Berjihad untuk jualan klitliikan daripada jualan fitnah, prasangka yang tidak adil, dan kabar buruk. Berjihad untuk berdagang kamper atau narik taksi daripada menyiarkan kemaksiatan, kekonyolan, atau mendidik masyarakat untuk semakin tidak mengerti harga diri.

Kami adalah laskar jihad. Pakaian kami kalau shalat kadang seperti Ustadz Ja'farUmarThalib. Kalau pas wiridan dan shalawatan bareng berpakaian seperti Abu Jabal dengan jubah anggunnya. Kalau pas ke warung pakai jins dan kaus oblong. Kalau pas bareng-bareng ke rumah pegadaian ya berbaju yang bisa bikin diri bangga -karena Rasulullah saja ketika wafat, baju besinya masih di pegadaian, belum sempat ditebus...

Tidak ada komentar: