suporter

Selasa, 08 Juli 2008

Indonesia sebuah Negeri........

Sejuta definisi, sejuta istilah dewasa ini diberikan kepada Indonesia. Berikut hanya sebuah sumbangan pemikiran Cak Nun yang ditulis berbelas tahun yang lalu dalam Iblis Nusantara Dajjal Dunia

1. Sebuah negeri dengan deretan kerusuhan yang terus membakar dirinya tanpa dipastikan bahwa kali tertentu ia akan berhenti.

2. Sebuah negeri dengan tumpukan problem, yang tidak datang dari luar melainkan dari dalam diri mereka sendiri.

3. Sebuah negeri dengan akumulasi masalah, yang telah seribu kali disadari, seribu kali didiskusikan, seribu kali dinyatakan akan diatasi, namun seribu kali pula tidak pernah benar-benar diatasi, dan bahkan seribu kali pula masalah itu malahan ditambahi.

4. Sebuah negeri dengan hamparan kesenjangan, ketimpangan dan ketidakseimbangan yang tidak pernah sanggup direnungi.

5. Sebuah negeri yang penuh anugerah, namun tidak diproduksi darinya kemaslahatan dan kebahagiaan bersama.

6. Sebuah negeri yang semakin lama semakin membutuhkan kerusuhan buat mendapatkan kemungkinan untuk terbangun dari tidur panjangnya.

7. Sebuah negeri yang di leher gunung kekisruhannya ditemui oleh keteduhan Ramadhan, namun tidak mempengaruhinya untuk mengi’tikafi keadaan-keadaannya.

8. Sebuah negeri yang sedang dihantam oleh letusan gunung, oleh kobaran api demi api, namun tetap saja tidur nyenyak dalam ketentraman global yang tidak sehat.

9. Sebuah negeri yang bertele-tele dalam mengamati permasalahan dirinya, yang bertele-tele dalm menginsyafi bahwa sangat banyak soal mendasar yang harus diurusinya, serta yang bertele-tele dalam mengkoordinasikan segala kemungkinanuntuk bangkit dari ranjau-ranjau zaman yang diciptakannya sendiri.

10. Sebuah negeri yang sedang digoyang oleh berbagai hasil kelakuan zamannya sendiri, namun para penghuninya tidak menginisiatif-i kehendak bersama dalam skala nasional untuk memperbaiki kuda-kuda dan merancang suatu ketegak-kan dan keteguhan barus sebagai bangsa.

11. Sebuah negeri yang sangat memerlukan tangan-tangan saling berentang dan bergandengan, namun yang berlangsung justru tangan demi tangan sangat sibuk mengepalkan diri dan kekuasaan nya masing-masing.

12. Sebuah negeri yang sangat membutuhkan ‘orang tua’, namun yang tampil di panggung dan dibesar-besarkan oleh media massa justru adalah pemimpin-pemimpin bermental kanak-kanak yang justru sibuk menebar fitnah, dlon, sangkaan, aran-aran (prasangka dlm Jawa).(Emha Ainun Nadjib)

Tidak ada komentar: