Aku tak pernah bisa ingat kamu, Muhammad
Karena kamulah yang menggandeng tangan kami semua berduyun-duyun ke rumah Allah yang sejuk
Kalau awan menggelapkan matahari, aku ingat kamu dalam hati prihatin
Kalau kemudian awan menyibak, aku ingat kamu dalam rasa syukur yang tak berujung Muhammad, sesekali kami boleh manja, dong
Diam-diam kami cemburu pada isra' mu, diam-diam kami kangen pada mi'raj mu
Ajak dong kami, setidaknya dalam kisah dan impian
Ayo, Muhammad kekasih, hadirlah selalu kedalam jiwa kami
Seperti dulu Kaum Anshar di Madinah menyambutmu, kami juga ingin menyongsong hijrahmu kedalam jiwa kami yang rindu.
Selasa, 12 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar