suporter

Senin, 17 Maret 2008

Kalau memang.........




1. Kalau memang yang engkau pilih bukan kearifan untuk berbagi, melainkan nafsu untuk menang sendiri, maka terimalah kehancuran bagi yang kalah dan kehinaan bagi yang menang,

2. Kalau memang yang mengendalikan langkahmu hanyalah rasa senang atau tidak senang, dan bukannya pandangan yang jujur kepada kebenaran, maka segera gusur dan buanglah mereka yang engkau benci, serta bersiaplah engkau sendiri akan memasuki jurang.

3. Kalau memang yang bisa engkau pahami hanyalah kemauan, kepentingan dan nafsumu sendiri, dan bukan kerendahan hati untuk merundingkan titik temu kebersamaan, maka siapkan kekebalan dari bentura-benturan dan luka, untuk kemudian orang lain telah bersiap menggali tanah untuk kuburmu sendiri.

4. Kalau memang engkau bermaksud menyulap sejarah dalam kesejapan mata, dan bukannya bersabar dalam menggembalakan irama dan proses, maka nantikan darah akan muncrat membasahi tanah airmu, kemudian engkau sendiri akan terjerembab di terjalan-terjalan ketidakberdayaan.

5. Kalau memang sesembahanmu adalah kenikmatan membenci, mabuk dalam teriakkan dan caci maki, atau keasyikan dalam mencurangi, maka ambillah pedangmu, angkat tinggi-tinggi, dan mulailah menabung kerelaan untuk engkau sendiri mati.

6. Kalau memang engkau menyangka bahwa benarnya dirimu sendiri itulah disebut kebenaran, maka aku akan mendaftarkan diri untuk melawanmu.

7. Kalau memang engkau mengira bahwa benarnya orang banyak adalah segala-galanya, di mana langit-langit mimpi bisa engkau raih dengan itu, maka jangan sekali-kali menghalangiku untuk mengedari langit, kupetik kebenaran sejati dan kutaburkan di bumi.

8. Kalau memang bagimu kehidupan adalah perjuangan untuk berkuasa dan mengalahkan saudara-saudaramu sendiri; kalau memang bagimu kehidupan adalah mengincar dan menikam punggung saudaramu sendiri dari belakang; kalau memang bagimu kehidupan adalah mengganti monopoli dengan monopoli baru, atau hegemoni dengan hegemoni baru, atau mengusir macan untuk engkau macani sendiri, maka pertanyaanku: apakah itu adalah tawaran dari nurani dan kesadaranmu agar kita mempercepat saja proses untuk saling memusnahkan.

9. Kalau memang seseorang tidak bersedia mendengarkan apapun kecuali bunyi mulutnya sendiri, kecuali suara kemauan dan gejolak nafsunya sendiri, maka aku hanya bisa menawarkan kasih sayang bersama,. Sebab kalau yang engkau lemparkan ke tanganku adalah batu permusuhan, maka tak ada yang tampak dimataku kecuali kemungkinan diantara hidup dan mati.


Tidak ada komentar: